REVIEW NOVEL ADRIFT - Tami Oldham Ashcraft with Susea Mcgearhart

ADRIFT

           

Halo semuanya hari ini aku mau ngereview salah satu novel yang telah diadaptasi menjadi sebuah film tepatnya sekitar 2 tahun yang lalu (2018) dengan judul yang sama yaitu Adrift. Jujur sebenernya telat banget ya aku baru baca novel ini yang bahkan filmnya aja udah ditayangin beberapa tahun yang lalu hehe. Tapi engga papa lah ya kan engga ada kata telat untuk menikmati sebuah karya hohoho (dih pembelaan bgt sih). 

FYI blog ini merupakan media aku untuk menyalurkan apa aja yang ada dipikiran aku setelah aku membaca sebuah buku, mungkin bisa jadi setelah aku menonton sebuah film juga. Tapi untuk saat ini aku masih fokus kepada buku dulu ya. Sedikit cerita ya temen-temen kalau aku itu orangnya pelupa dan salah satu hal yang paling aku benci adalah lupa sama hal-hal menarik yang pernah aku temui atau pernah aku tahu entah itu pengalaman langsung, dari film atau dari buku-buku yang pernah aku baca, maka dari itu aku mencoba untuk rutin menulis blog ini supaya aku bisa menyalurkan hal-hal yang bercokol dikepalaku dan supaya aku bisa tetap mengingat hal-hal menarik itu lagi, ya istilahnya blog ini akan menjadi second memory aku ya hehe. Tapi buat kalian yang tertarik juga untuk membaca my second memory ini juga sangat dipersilakan dan semoga tulisan ini bisa menjadi referensi kalian atau sekedar hiburan atau apapunlah yang bermanfaat hehe (semoga lho ya).

    Ok back to the topic, jadi novel Adrift karya Tami Oldham Ashcraft dan Susea Mcgearhart merupakan kisah nyata yang memang benar-benar dialami oleh sang penulis yaitu Tami Oldham Ashcraft sendiri. Secara garis besar novel ini bercerita tentang kejadian yang dialami oleh Tami dan tunangannya Richard ketika mereka sedang mengantar sebuah kapal dengan nama Hazana dari Tahiti ke San Diego. Diawali dengan perjalanan yang indah dan penuh cinta, mereka berlayar berdua menikmati iklim tropis dengan segala pemandangan laut yang sangat mereka cintai tentunya. 

       Namun tidak pernah disangka bahwa pada pelayaran mereka kali ini mereka akan bertemu dengan sebuah badai (Badai Tropis Raymond). Dengan segala perhitungan mereka berusaha untuk lari dari badai ganas tersebut dengan selalu memantau laporan cuaca yang disiarkan dari radio dan menyesuaikan letak posisi Hazana. Ketika dari perhitungan mereka sudah berhasil lari dari badai tersebut siapa sangka kalau tiba-tiba badai Raymond berbalik menuju ke arah mereka. Dan seperti yang sudah diduga bahwa pada akhirnya mereka harus berhadapan dengan badai ini. Seketika laut menjadi tidak bersahabat, angin berhembus kencang tak memandang siapa untuk diterjang, langit bermuram kelam dan tiba-tiba ombak dasyat menghantam hazana dan bibbb. 

      Akhirnya Tami siuman dalam keadaan kondisi badan yang terluka serta kapal yang porak poranda. Mesin dan tiang kapal lenyap, juga Richard yang entah berada dimana. Hanya tersisa Tami dan Hazana yang rusak dan terapung-apung ditengah lautan yang jauh dari daratan dan Tami sendirian.

     Apa yang dialami Tami ini merupakan awal dari perjalanan dia untuk bisa terus bertahan hidup, dengan pilihan apakah dia mau terus bertahan untuk mencapai daratan dengan segala kericuhan itu atau menyerah dengan mengakhiri hidupnya di Hazana. Sama-sama berat memang.

      Novel dengan 261 halaman ini aku selesaiin dalam waktu 3 hari dengan tempo membaca yang bisa dibilang pelan, karna atmosfer ketika baca novel ini sedih dan stress sendiri berhubung sudut pandang orang pertama yang ngebuat aku sebagai pembaca berasa ada di tempat kejadian itu dan jujur laut ngebuat aku pusing hehe. Alur cerita dinovel ini campuran atau maju mundur, jadi disela-sela ketika Tami berjuang untuk terus bertahan dan terombang-ambing di lautan, kenangan-kenangan yang pernah dia alami bersama dengan Richard teringat lagi dan penulis ceritakan menjadi rangkaian bab penyusun dalam novel ini yang notabene kebersamaan bersama Richard adalah kejadian-kejadian dimasa lalu.

      Lanjut ke hal-hal menarik yang aku dapetin ketika membaca novel ini supaya engga terlalu emosi ya. Sebagai novel terjemahan menurutku terjemahan dinovel ini enak buat dibaca dan mudah dipahami. Selain cerita dinovel ini yang auto bikin bombai ada juga kok cerita-cerita menyenangkan dan menariknya, terutama cerita tentang tempat-tempat yang pernah Tami dan Richard singgahi selama pelayaran atau perjalanan mereka yang punya banyak keragaman baik budaya, bahasa, dan tentunya cara mereka bersosialisasi (terutama ketika mereka ketemu banyak orang baru). 

      Dari novel ini aku jadi dapet banyak pengetahuan baru tentang dunia perkapalan yang sebelumnya aku sama sekali engga tahu. Ketika ngebahas tentang perkapalan dan pelayaran engga akan jauh-jauh deh sama dunia perlangitan. Aku baru tahu kalau dengan penyesuaian waktu terus ngeliat arah matahari juga mengamati bintang-bintang itu bisa nunjukin posisi kita di lautan yang luas banget, jujur engga kebayang ketika ada seseorang yang mengalami kejadian kayak Tami gini tapi noob kayak aku, wahh alamat engga tau mau ngapain dah. Hal menarik lain yang aku dapetin dinovel ini yaitu pada percakapan antara Richard dan Tami ketika mereka sedang mengamati bulan.

“Lihat bagaimana tangan kananku membelai sisi kanan, sisi yang penuh, di bulan itu?”

Aku melepaskan tangan kirinya dan mengangkat tangan kananku untuk membelai rembulan. “Ya.”

“Itu berarti ia nyaris purnama, nyaris penuh. Kalau yang melingkari sisi penuh bulan itu adalah tangan kirimu, berarti bulan itu nyaris mati”

       Wow pengetahuan kayak gitu untuk orang awam kayak aku gini keren banget ya hehe. Ternyata banyak banget hal-hal menarik di dunia ini yang aku engga tahu dan mungkin ada juga temen-temen diluar sana yang posisinya sama engga tahunya kayak aku gini.

      Novel ini bener-bener bagus dan menginspirasi. Aku sangat ngerekomendasiin novel ini untuk dibaca orang-orang yang mungkin sekarang sedang mengalami cobaan hidup yang berat dan berada diambang keputusasaan. Karna apa yang dialami Tami juga pastinya hampir sama dengan kondisi ketika kita sedang mengalami permasalahan meskipun dalam kasus yang berbeda-beda. Tapi kesamaan yang bisa diambil yaitu setiap masalah dan beban hidup pasti akan membawa rasa sesak tapi ketika kita berusaha semaksimal mungkin menghadapi cobaan yang kita alami pasti akan ada hal baik yang menanti didepan kita, dan pasti ada alasan kenapa kita mengalami hal tersebut dan tugas kitalah yang harus mencari jawabannya dan terus belajar karna siapa yang tahu dengan jalan hidup seseorang dan apa yang menantinya didepan.

       Semangat untuk semuanya dan jangan lupa untuk meluangkan waktu membaca novel ini ya. Adrift novel yang ringkas namun kompleks dalam mengemas emosi dan inspirasi. Oh iya aku engga mau ngasih tahu akhirnya Tami dan Richard bisa ketemu lagi atau engga, tapi yang pasti sebagai pembaca sepertinya kita punya harapan ending yang sama hehe.

       Kalau kalian termasuk yang suka baca buku sambil dengerin musik, ini Playlist dadakan aku ketika baca novel ini yang bikin aku masuk banget pas bacanya.

  1. Make You Mine (Acoustic) – Public
  2. Make You Mine – Publik
  3. Good Job – Alicia Keys
  4. You and I – One Direction
  5.  Night Changes – One Direction

      Udah deh 5 lagu ini aja aku ulang-ulang terus waktu baca novel ini, mungkin temen-temen punya playlist lain atau cara lain untuk  bener-bener bisa masuk kedalam alur cerita sebuah buku, tapi kalau kalian tertarik nyoba baca Adrift dengan backsound playlist diatas silahkan dicoba. Okay see ya!!

 

 

 


Komentar

Postingan Populer